Sejak kecil saya memang gemuk, seingat saya berat badan selalu berada di atas rata-rata anak seumuran.
Nyeseknya sampai ada panggilan-panggilan khusus yang membuat keadaan saya semakin menderita saat itu. Aish…
Sejak SMP saya sudah mulai kenal yang namanya diet. Sebagai remaja yang normal tentunya saya juga ingin melewati tahap-tahap normal, puber,cinta monyet, namun apa daya badan saya terlalu gemuk untuk memberanikan diri memikirkan cimon. Hehehe… (dasar ABG).
Dari situlah mulai diet-dietan gak jelas sampai berujung lemas. Berhasil? Oh..tentu tidak.
Hal ini berlangsung hingga saya setengah remaja.
Menginjak kuliah semester 4 saya mulai berfikir untuk menguruskan badan. Mulai dari minum obat-obatan tidak jelas BPOM-nya, sampai minum ramuan-ramuan aneh yang rasanya beuh… amit-amit.
Saya mulai terobsesi untuk jadi kurus, kalau bisa kurus banget hingga akhirnya berujung tipes.
Dari tipes yang saya dapatkan memang berat badan saya turun drastis. Dan tahun-tahun selanjutnya badan saya berada pada rentan yang normal. TB 155cm, BB 51 kg. Hingga saya menikah (tahun 2010) sampai melahirkan (2011) BB masih normal. Waktu hamil pun tidak ada kenaikan yang berlebih.
Hal ini berlangsung hingga saya selesai menyusui penuh (2 tahun). Nah….baru setelah lepas memberi ASI berat badan dan bentuk badan berubah secara dramatis, tanpa sadar pada tahun 2012 BB saya mencapai yang terberat selama hidup, timbangan menunjukan jarum 75 kg. What???!!! ..saya shock.
Baju yang bisa dipakai semakin sedikit. Badan rasanya lemas, capek, tidak berenergi, dan yang paling lelah adalah mental saya. Setiap hari tak akur dengan kaca. Lelah sekali…
Baiklah! Saya pun bangkit. Memang
harus ada yang saya lakukan untuk tubuh ini. Membaca berbagai macam artikel dan metode diet.
Akhirnya akhir tahun 2012 saya memutuskan untuk mencoba diet yang sedang hot (saat itu).
Diet apakah itu???
OCD. Yap Obssesive Corbuzier Diet. Diet yang diciptakan oleh Master Dedi Corbuzier. Untuk lebih detailnya mengenai diet itu bisa dibaca ebooknya di www.readyforfit.co.id
Saya menjalani diet tersebut sesuai ebook. Dengan sungguh-sungguh. Dengan segenap jiwa raga.
Awalnya...alamak sungguh terasa berat, namun dengan motivasi yang meledak-ledak bak popcorn, akhirnya terlewati tahap pemula, dan sampai pada tahap terbiasa.
Hingga akhirnya memberanikan diri menginjakkan kaki pada timbangan. Taraaaa….. Berat badan awal 75 kg menjadi 57 kg.
Tidak sampai di situ, saya mulai belajar banyak hal tentang fitness, workout, meal plan, healthy recipe, apapun yang sifatnya fisik saya baca, pahami, dan terapkan.
Dengan kerja keras dan semangat membara akhirnya OCD mengantarkanku memiliki BB yang (menurut saya) cukup ideal yaitu 51 kg, dengan persentasi lemak hampir 20%.
Perasaan senang, bahagia, bangga, itu rasanya manis seperti permen kapas.
Belum pernah sebelumnya saya merasa sesehat saat ini, perut rata, dan banyak hal positif yang saya rasakan.
Tidak hanya sehat secara fisik, namun yang lebih menyenangkan mental saya juga terasa sehat. Memiliki badan ideal membuat saya merasa happy, percaya diri, dan semangat. Berbagai ilmu dan informasi juga sudah masuk ke otak hingga akhirnya mengantar saya membuat blog ini. 😊
Inilah sepenggal kisahku..
Semoga memberi informasi dan syukur kalo menginspirasi.
Salam mamafit.