Jumat, 29 April 2016

Menurunkan berat badan hingga 20 kg.

Sejak kecil saya memang gemuk, seingat saya berat badan selalu berada di atas rata-rata anak seumuran.
 Nyeseknya sampai ada panggilan-panggilan khusus yang membuat keadaan saya semakin menderita saat itu. Aish…

Sejak SMP saya sudah mulai kenal yang namanya diet. Sebagai remaja yang normal tentunya saya juga ingin melewati tahap-tahap normal, puber,cinta monyet, namun apa daya badan saya terlalu gemuk untuk memberanikan diri memikirkan cimon. Hehehe… (dasar ABG). 
Dari situlah mulai diet-dietan gak jelas sampai berujung lemas. Berhasil? Oh..tentu tidak.
Hal ini berlangsung hingga saya  setengah remaja.  

Menginjak kuliah semester 4 saya mulai berfikir untuk menguruskan badan. Mulai dari minum obat-obatan tidak jelas BPOM-nya, sampai minum ramuan-ramuan aneh yang rasanya beuh… amit-amit.
Saya mulai terobsesi untuk jadi kurus, kalau bisa kurus banget hingga akhirnya berujung tipes.
Dari tipes yang saya dapatkan memang berat badan saya turun drastis. Dan tahun-tahun selanjutnya badan saya berada pada rentan yang normal. TB 155cm, BB 51 kg. Hingga saya menikah (tahun 2010) sampai melahirkan (2011) BB masih normal. Waktu hamil pun tidak ada kenaikan yang berlebih.

Hal ini berlangsung hingga saya selesai menyusui penuh (2 tahun). Nah….baru setelah lepas memberi ASI berat badan dan bentuk badan berubah secara dramatis, tanpa sadar pada tahun 2012 BB saya mencapai yang terberat selama hidup, timbangan menunjukan jarum 75 kg. What???!!! ..saya shock.
Baju yang bisa dipakai semakin sedikit. Badan rasanya lemas, capek, tidak berenergi, dan yang paling lelah adalah mental saya. Setiap hari tak akur dengan kaca. Lelah sekali…

Baiklah! Saya pun bangkit. Memang 
harus ada yang saya lakukan untuk tubuh ini. Membaca berbagai macam artikel dan metode diet.
Akhirnya akhir tahun 2012 saya memutuskan untuk mencoba diet yang sedang hot (saat itu).
Diet apakah itu???
OCD. Yap Obssesive Corbuzier Diet. Diet yang diciptakan oleh Master Dedi Corbuzier. Untuk lebih detailnya mengenai diet itu bisa dibaca ebooknya di www.readyforfit.co.id
Saya menjalani diet tersebut sesuai ebook. Dengan sungguh-sungguh. Dengan segenap jiwa raga.
Awalnya...alamak sungguh terasa berat, namun dengan motivasi yang meledak-ledak bak popcorn, akhirnya terlewati tahap pemula, dan sampai pada tahap terbiasa.
Hingga akhirnya memberanikan diri menginjakkan kaki pada timbangan. Taraaaa….. Berat badan awal 75 kg menjadi 57 kg.

Tidak sampai di situ, saya mulai belajar banyak hal tentang fitness, workout, meal plan, healthy recipe,  apapun yang sifatnya fisik saya baca, pahami, dan terapkan.
Dengan kerja keras dan semangat membara akhirnya OCD mengantarkanku memiliki BB yang (menurut saya) cukup ideal yaitu 51 kg, dengan persentasi lemak hampir 20%.
Perasaan senang, bahagia, bangga, itu rasanya manis seperti permen kapas.
Belum pernah sebelumnya saya merasa sesehat saat ini, perut rata, dan banyak hal positif yang saya rasakan.
Tidak hanya sehat secara fisik, namun yang lebih menyenangkan mental saya juga terasa sehat. Memiliki badan ideal membuat saya merasa happy, percaya diri, dan semangat. Berbagai ilmu dan informasi juga sudah masuk ke otak hingga akhirnya mengantar saya membuat blog ini. 😊
Inilah sepenggal kisahku..
Semoga memberi informasi dan syukur kalo menginspirasi.
Salam mamafit.

Kamis, 28 April 2016

MAMA FAT TO FIT? Gemuk setelah punya anak? Hmmm... sudah kuduga.


Hai para Mamafit..
Sebelum lebih jauh masuk ke dalam Mama fat to Fit, asyiknya kita kenalan dulu yuk. Apa dan siapa Mama Fat to Fit?
Yuk mare....
ada yang mengalami kegemukan setelah melahirkan anak? bahkan beberap bulan, tahun, dan tahun-tahun setelah melahirkan anak badan tetap seperti orang hamil? (Hmmm sudah kuduga) :)
well, i guess BANYAK. Masih banyak para mama yang mengeluh kegemukan setelah melahirkan anak, bahkan hingga anak sudah mencapai usia tahunan.

Nah, inilah alasan kenapa MAMA FAT to FIT dibuat. Di sinilah tempat yang tepat berbagi ilmu dan pengalaman, serta tips, trik, saran, bahkan curhat mengenai problematika kegemukan setelah melahirkan dan bagaimana cara merubah diri dari Mama yang FAT menjadi Mama yang FIT, ihirrr.... kedengarannya menarik.
Apa cuma seputar itu? NO... di sini juga akan akan mamafit temui rupa-rupa problematika sehari-hari yang dihadapi mamafit dalam menjalani kehidupan sebagai mama yang ingin keluarganya sehat. Juga tentang kecantikan, diet, langsing, olahraga, gym rumahan, resep sehat, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut.
 Eits, dalam hal FAT to FIT ini bukan cuma mama-mama lho yang menginginkannya. Setiap wanita itu pasti ingin tampil menarik, cantik, baik, unik, asyik. Kesehatan itu menjadi alasan utama. Dengan tubuh yang sehat pastinya kita akan mudah dalam menjalankan segala aktifitas yang fyuhhh... cukup menguras tenaga.

Tulisan di sini tidak semata-mata dari si embah ya... namun saya mengalami sendiri bagaimana menderitanya menjadi gemuk setelah melahirkan. Hiks.
Banyak pengalaman yang saya alami sendiri, dan juga banyak informasi yang saya dapat dari situs-situs di luar sono. Sampai saat ini pun saya masih banyak belajar supaya terus-menerus mendapat informasi, dan ilmu, agar menjadi lebih baik lagi. Di sisi lain juga menghindari ber-internet lama-lama tapi got BIG NOTHING.

Sepertinya cukuplah kenalannya, semoga informasi yang saya sajikan di MAMA FAT to FIT memberikan manfaat. Memberikan informasi yang akurat.
Mama-mama dan Papa-papa, Kakak-kakak, dan Adik-adik atau siapapun sekalian bisa juga sharing di sini.

Enjoy!
High Five !